Menu

The Noble Quran beta

⚖️

AI Assistant Terms & Disclaimer

Important Information

Before using our AI Assistant, please read and understand the following:

  • AI-Generated Content: Responses are generated by artificial intelligence and may not always be accurate or complete.
  • Not a Substitute for Scholars: This AI is not a replacement for qualified Islamic scholars or religious authorities.
  • Verify Information: Always verify religious guidance with authentic sources and qualified scholars.
  • No Liability: We are not responsible for decisions made based on AI responses.
  • Educational Purpose: This tool is for educational and informational purposes only.
  • Data Processing: Your conversations may be processed by third-party AI services (Groq).

By clicking "I Agree", you acknowledge that you have read and understood these terms.

📧

Login to Chat

Enter your details to access the AI Assistant

🤖 Quran AI Assistant
🤖
Assalamu Alaikum! I'm your Quran AI assistant. Ask me anything about the Quran, Islamic teachings, or how to use this platform.
We may receive a commission if you click on a link and buy a product, service, policy or similar. This is at no extra cost to you. Detailed information about affiliate marketing links placed on this website can be found here.

About this Surah


Tafsir (Commentary)

Surat Al-Mu'minun terdiri dari 118 ayat dan termasuk surat Makkiyyah.

Dinamai "Al-Mu'minun" karena permulaan surat ini menerangkan tentang sifat-sifat orang mukmin yang mendatangkan keberuntungan di akhirat dan ketenteraman jiwa di dunia. Sedemikian tinggi sifat-sifat itu, maka ia pun menjadi akhlak bagi Nabi Muhammad.

**Pokok-Pokok Isi:**

1. **Keimanan:**

Kepastian hari kebangkitan dan hal-hal yang terjadi pada hari kiamat; Allah tidak memerlukan anak atau sekutu.

2. **Hukum-hukum:**

Manusia dibebani sesuai dengan kesanggupannya; semua rasul menyuruh umatnya untuk memakan makanan yang halal dan baik; pokok-pokok agama yang dibawa para nabi adalah sama hanya syariatnya yang berbeda-beda.

3. **Kisah-kisah:**

Kisah Nabi Nuh; kisah Nabi Hud; kisah Nabi Musa dan Nabi Harun; kisah Nabi 'Isa.

4. **Lain-lain:**

Tujuh perkara yang harus dipenuhi seorang mukmin yang ingin beruntung di dunia dan di akhirat; proses kejadian manusia; tanda-tanda orang yang bersegera melakukan kebaikan; nikmat yang Allah anugerahkan kepada manusia dan wajib disyukuri.

Surat Al-Mu'minun dimulai dengan menyebutkan sifat-sifat yang dimiliki seorang mukmin yang beruntung di dunia dan di akhirat. Meskipun Allah tidak membeda-bedakan pemberian rezeki di dunia ini kepada manusia apakah ia mukmin atau kafir, tetapi kebahagiaan yang sebenarnya hanya diberikan kepada orang-orang yang mukmin di akhirat kelak. Kemudian dikemukakan apa yang telah dialami oleh para nabi dan umatnya masing-masing. Orang yang mengikuti nabi akan mendapat pertolongan Allah dan orang yang mengingkari nabi akan dimusnahkan Allah. Hal ini hendaknya menjadi pelajaran bagi generasi yang datang setelahnya. Setelah menggambarkan kedahsyatan hari kiamat, surat ini ditutup dengan menggambarkan hasil yang diperoleh orang-orang mukmin dan orang-orang kafir di akhirat nanti.

**Hubungan Surat Al-Mu'Minun Dengan Surat An-Nur:**

1. Pada permulaan surat Al-Mu'minun disebutkan bahwa salah satu tanda orang mukmin ialah menjaga kemaluan, sedangkan permulaan surat An-Nur menetapkan hukum bagi orang yang tidak dapat menjaga kemaluan, yaitu zina dan apa yang berhubungan dengannya, seperti: menuduh orang berbuat zina, qishshatul ifki, menjaga pandangan, menyuruh orang yang belum sanggup menikah agar menahan diri, dan sebagainya.

2. Pada surat Al-Mu'minun Allah menegaskan bahwa Dia menciptakan alam ini dengan hikmah, yaitu agar semua makhluk melaksanakan perintah-perintah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya, sedangkan surat An-Nur menyebutkan sejumlah perintah dan larangan itu.


Surah Al-Mutaffifin - Orang-orang Curang
Ayah 1
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ
Ayah 2
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi,
الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ
Ayah 3
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.
وَإِذَا كَالُوهُمْ أَو وَّزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
Ayah 4
Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan,
أَلَا يَظُنُّ أُولَـٰئِكَ أَنَّهُم مَّبْعُوثُونَ
Ayah 5
pada suatu hari yang besar,
لِيَوْمٍ عَظِيمٍ
Ayah 6
(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam?
يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
Ayah 7
Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin.
كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ
Ayah 8
Tahukah kamu apakah sijjin itu?
وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ
Ayah 9
(Ialah) kitab yang bertulis.
كِتَابٌ مَّرْقُومٌ
Ayah 10
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan,
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Ayah 11
(yaitu) orang-orang yang mendustakan hari pembalasan.
الَّذِينَ يُكَذِّبُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ
Ayah 12
Dan tidak ada yang mendustakan hari pembalasan itu melainkan setiap orang yang melampaui batas lagi berdosa,
وَمَا يُكَذِّبُ بِهِ إِلَّا كُلُّ مُعْتَدٍ أَثِيمٍ
Ayah 13
yang apabila dibacakan kepadanya ayat-ayat Kami, ia berkata: "Itu adalah dongengan orang-orang yang dahulu"
إِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِ آيَاتُنَا قَالَ أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ
Ayah 14
Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka.
كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ قُلُوبِهِم مَّا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Ayah 15
Sekali-kali tidak, sesungguhnya mereka pada hari itu benar-benar tertutup dari (rahmat) Tuhan mereka.
كَلَّا إِنَّهُمْ عَن رَّبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَّمَحْجُوبُونَ
Ayah 16
Kemudian, sesungguhnya mereka benar-benar masuk neraka.
ثُمَّ إِنَّهُمْ لَصَالُو الْجَحِيمِ
Ayah 17
Kemudian, dikatakan (kepada mereka): "Inilah azab yang dahulu selalu kamu dustakan".
ثُمَّ يُقَالُ هَـٰذَا الَّذِي كُنتُم بِهِ تُكَذِّبُونَ
Ayah 18
Sekali-kali tidak, sesungguhnya kitab orang-orang yang berbakti itu (tersimpan) dalam 'Illiyyin.
كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْأَبْرَارِ لَفِي عِلِّيِّينَ
Ayah 19
Tahukah kamu apakah 'Illiyyin itu?
وَمَا أَدْرَاكَ مَا عِلِّيُّونَ
Ayah 20
(Yaitu) kitab yang bertulis,
كِتَابٌ مَّرْقُومٌ
Ayah 21
yang disaksikan oleh malaikat-malaikat yang didekatkan (kepada Allah).
يَشْهَدُهُ الْمُقَرَّبُونَ
Ayah 22
Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (surga),
إِنَّ الْأَبْرَارَ لَفِي نَعِيمٍ
Ayah 23
mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
عَلَى الْأَرَائِكِ يَنظُرُونَ
Ayah 24
Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.
تَعْرِفُ فِي وُجُوهِهِمْ نَضْرَةَ النَّعِيمِ
Ayah 25
Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),
يُسْقَوْنَ مِن رَّحِيقٍ مَّخْتُومٍ
Ayah 26
laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
خِتَامُهُ مِسْكٌ ۚ وَفِي ذَٰلِكَ فَلْيَتَنَافَسِ الْمُتَنَافِسُونَ
Ayah 27
Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim,
وَمِزَاجُهُ مِن تَسْنِيمٍ
Ayah 28
(yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.
عَيْنًا يَشْرَبُ بِهَا الْمُقَرَّبُونَ
Ayah 29
Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang menertawakan orang-orang yang beriman.
إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا يَضْحَكُونَ
Ayah 30
Dan apabila orang-orang yang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya.
وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ
Ayah 31
Dan apabila orang-orang yang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira.
وَإِذَا انقَلَبُوا إِلَىٰ أَهْلِهِمُ انقَلَبُوا فَكِهِينَ
Ayah 32
Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: "Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat",
وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَـٰؤُلَاءِ لَضَالُّونَ
Ayah 33
padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mukmin.
وَمَا أُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ
Ayah 34
Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir,
فَالْيَوْمَ الَّذِينَ آمَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ
Ayah 35
mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
عَلَى الْأَرَائِكِ يَنظُرُونَ
Ayah 36
Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan.
هَلْ ثُوِّبَ الْكُفَّارُ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ

Quran

is the holy scripture of Islam. Muslims believe that it is the literal word of Allah (سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى‎), revealed to the Prophet Muhammad (صلى الله عليه وسلم) over a period of 23 years. The Quran is composed of 114 Suras (chapters) and contains 6,236 Ayat (verses). Muslim beliefs and practices are based on the Quran and the Sunnah (the teachings and example of Muhammad (صلى الله عليه وسلم)).

Meccan Surahs

The Meccan Surahs are the earliest revelations that were sent down to the Prophet Muhammad (صلى الله عليه وسلم). They were revealed in Mecca, hence their name. These revelations form the foundation of the Islamic faith and contain guidance for Muslims on how to live their lives. The Meccan Surahs are also notable for their poetic beauty and lyrical prose.

Medinan Surahs

The Medinan Surahs of the noble Quran are the latest 24 Surahs that, according to Islamic tradition, were revealed at Medina after Prophet Muhammad's (صلى الله عليه وسلم) hijra from Mecca. These Surahs were revealed by Allah (سبحانه و تعالى) when the Muslim community was larger and more developed, as opposed to their minority position in Mecca.

Receive regular updates

* indicates required