Menu

The Noble Quran beta

⚖️

AI Assistant Terms & Disclaimer

Important Information

Before using our AI Assistant, please read and understand the following:

  • AI-Generated Content: Responses are generated by artificial intelligence and may not always be accurate or complete.
  • Not a Substitute for Scholars: This AI is not a replacement for qualified Islamic scholars or religious authorities.
  • Verify Information: Always verify religious guidance with authentic sources and qualified scholars.
  • No Liability: We are not responsible for decisions made based on AI responses.
  • Educational Purpose: This tool is for educational and informational purposes only.
  • Data Processing: Your conversations may be processed by third-party AI services (Groq).

By clicking "I Agree", you acknowledge that you have read and understood these terms.

📧

Login to Chat

Enter your details to access the AI Assistant

🤖 Quran AI Assistant
🤖
Assalamu Alaikum! I'm your Quran AI assistant. Ask me anything about the Quran, Islamic teachings, or how to use this platform.
We may receive a commission if you click on a link and buy a product, service, policy or similar. This is at no extra cost to you. Detailed information about affiliate marketing links placed on this website can be found here.

About this Surah


Tafsir (Commentary)

Surat ini terdiri dari 111 ayat dan termasuk surat Makkiyyah. Dinamakan dengan "Al-Isra'" yang berarti "memperjalankan pada malam hari," berhubung peristiwa Isra' Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsha di Baitul Maqdis dicantumkan pada ayat pertama surat ini. Penuturan cerita Isra' pada permulaan surat ini mengandung isyarat bahwa Nabi Muhammad beserta umatnya di kemudian hari akan mencapai martabat yang tinggi dan akan menjadi umat yang besar.

Surat ini dinamakan pula dengan "Bani Israil" artinya "keturunan Israil" berhubung permulaan surat ini, yakni pada ayat kedua sampai dengan ayat kedelapan dan ayat 101 sampai dengan ayat 104, Allah menyebutkan tentang Bani Israil, yang dihinakan sebab menyimpang dari ajaran Allah padahal sebelumnya adalah bangsa yang kuat dan besar. Dihubungkannya kisah Isra' dengan cerita "Bani Israil" pada surat ini, memberikan peringatan bahwa umat Islam akan mengalami keruntuhan, sebagaimana halnya Bani Israil, apabila mereka juga meninggalkan ajaran-ajaran agama.

**Pokok-Pokok Isi:**

1. **Keimanan:**

Allah tidak mempunyai anak baik berupa manusia ataupun malaikat; Allah pasti memberikan rezeki kepada manusia; Allah mempunyai nama-nama yang paling baik; Al-Qur'an adalah wahyu dari Allah yang memberikan petunjuk, penawar, dan rahmat bagi orang-orang yang beriman; keberadaan padang Mahsyar dan hari kebangkitan.

2. **Hukum-hukum:**

Larangan menghilangkan (membunuh) manusia; larangan berzina; larangan mempergunakan harta anak yatim kecuali dengan cara yang dibenarkan agama; larangan ikut-ikutan baik dengan kata-kata maupun dengan perbuatan dan durhaka kepada kedua orang tua. Perintah memenuhi janji dan menyempurnakan timbangan dan takaran; perintah melakukan shalat lima waktu tepat pada waktunya.

3. **Kisah-kisah:**

Kisah Isra' Nabi Muhammad; beberapa kisah tentang Bani Israil.

4. **Lain-lain:**

Pertanggungjawaban manusia terhadap amal perbuatannya; beberapa faktor yang menyebabkan kebangkitan dan kehancuran suatu umat; petunjuk-petunjuk tentang pergaulan dengan kedua orang tua, tetangga, dan masyarakat; manusia adalah makhluk Allah yang mulia namun mempunyai sifat-sifat yang tidak baik, seperti: suka ingkar, putus asa, dan terburu-buru; dan persoalan roh.

Dalam surat ini, banyak ayat yang mengemukakan bahwa Al-Qur'an yang dibawa Nabi Muhammad benar-benar wahyu dari Allah, dan bahwa manusia pasti mengalami hari kebangkitan. Dalam surat ini, dikemukakan pula dalil-dalil tentang kekuasaan dan keesaan Allah serta hukum-hukum yang diturunkan-Nya yang wajib diperhatikan dan dikerjakan oleh manusia.

**Hubungan Surat Al-Isra' Dengan Surat Al-Kahfi:**

1. Surat Al-Isra' dimulai dengan tasbih (membaca subhanallah) kepada Allah, sedang surat Al-Kahfi dibuka dengan tahmid (membaca alhamdulillah) kepada-Nya. Tasbih dan tahmid adalah dua kata yang seringkali bergandengan dalam firman-firman Allah.

2. Persamaan antara penutup surat Al-Isra' dengan pembuka surat Al-Kahfi adalah sama-sama dengan tahmid kepada Allah.

3. Menurut sebuah riwayat, ada tiga buah pertanyaan yang diajukan oleh orang Yahudi melalui perantara orang musyrikin kepada Nabi Muhammad, yakni permasalahan ruh, cerita Ashhabul Kahfi, dan kisah Dzulqarnain. Permasalahan ruh dijawab dalam surat Al-Isra' dan dua permasalahan lainnya pada surat Al-Kahfi.

4. Dalam surat Al-Isra' ayat 85 Allah berfirman, "Dan kamu hanya diberi sedikit pengetahuan." Firman ini ditujukan kepada sebagian orang Yahudi yang merasa sombong dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka, sebab mereka hanyalah manusia yang diberi sedikit ilmu pengetahuan. Dalam surat Al-Kahfi, Allah menceritakan tentang Nabi Musa dengan Nabi Khidhir yang belum pernah diketahui oleh orang-orang Yahudi.


Surah Al-Mursalat - Malaikat-malaikan yang Diutus
Ayah 1
Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan,
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ وَالْمُرْسَلَاتِ عُرْفًا
Ayah 2
dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya,
فَالْعَاصِفَاتِ عَصْفًا
Ayah 3
dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan (rahmat Tuhannya) dengan seluas-luasnya,
وَالنَّاشِرَاتِ نَشْرًا
Ayah 4
dan (malaikat-malaikat) yang membedakan (antara yang hak dan yang bathil) dengan sejelas-jelasnya,
فَالْفَارِقَاتِ فَرْقًا
Ayah 5
dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan wahyu,
فَالْمُلْقِيَاتِ ذِكْرًا
Ayah 6
untuk menolak alasan-alasan atau memberi peringatan,
عُذْرًا أَوْ نُذْرًا
Ayah 7
sesungguhnya apa yang dijanjikan kepadamu itu pasti terjadi.
إِنَّمَا تُوعَدُونَ لَوَاقِعٌ
Ayah 8
Maka apabila bintang-bintang telah dihapuskan,
فَإِذَا النُّجُومُ طُمِسَتْ
Ayah 9
dan apabila langit telah dibelah,
وَإِذَا السَّمَاءُ فُرِجَتْ
Ayah 10
dan apabila gunung-gunung telah dihancurkan menjadi debu,
وَإِذَا الْجِبَالُ نُسِفَتْ
Ayah 11
dan apabila rasul-rasul telah ditetapkan waktu (mereka).
وَإِذَا الرُّسُلُ أُقِّتَتْ
Ayah 12
(Niscaya dikatakan kepada mereka:) "Sampai hari apakah ditangguhkan (mengazab orang-orang kafir itu)?"
لِأَيِّ يَوْمٍ أُجِّلَتْ
Ayah 13
Sampai hari keputusan.
لِيَوْمِ الْفَصْلِ
Ayah 14
Dan tahukah kamu apakah hari keputusan itu?
وَمَا أَدْرَاكَ مَا يَوْمُ الْفَصْلِ
Ayah 15
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Ayah 16
Bukankah Kami telah membinasakan orang-orang yang dahulu?
أَلَمْ نُهْلِكِ الْأَوَّلِينَ
Ayah 17
Lalu Kami iringkan (azab Kami terhadap) mereka dengan (mengazab) orang-orang yang datang kemudian.
ثُمَّ نُتْبِعُهُمُ الْآخِرِينَ
Ayah 18
Demikianlah Kami berbuat terhadap orang-orang yang berdosa.
كَذَٰلِكَ نَفْعَلُ بِالْمُجْرِمِينَ
Ayah 19
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Ayah 20
Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?
أَلَمْ نَخْلُقكُّم مِّن مَّاءٍ مَّهِينٍ
Ayah 21
kemudian Kami letakkan dia dalam tempat yang kokoh (rahim),
فَجَعَلْنَاهُ فِي قَرَارٍ مَّكِينٍ
Ayah 22
sampai waktu yang ditentukan,
إِلَىٰ قَدَرٍ مَّعْلُومٍ
Ayah 23
lalu Kami tentukan (bentuknya), maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.
فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ
Ayah 24
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Ayah 25
Bukankah Kami menjadikan bumi (tempat) berkumpul,
أَلَمْ نَجْعَلِ الْأَرْضَ كِفَاتًا
Ayah 26
orang-orang hidup dan orang-orang mati?
أَحْيَاءً وَأَمْوَاتًا
Ayah 27
dan Kami jadikan padanya gunung-gunung yang tinggi, dan Kami beri minum kamu dengan air tawar?
وَجَعَلْنَا فِيهَا رَوَاسِيَ شَامِخَاتٍ وَأَسْقَيْنَاكُم مَّاءً فُرَاتًا
Ayah 28
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Ayah 29
(Dikatakan kepada mereka pada hari kiamat): "Pergilah kamu mendapatkan azab yang dahulunya kamu mendustakannya.
انطَلِقُوا إِلَىٰ مَا كُنتُم بِهِ تُكَذِّبُونَ
Ayah 30
Pergilah kamu mendapatkan naungan yang mempunyai tiga cabang,
انطَلِقُوا إِلَىٰ ظِلٍّ ذِي ثَلَاثِ شُعَبٍ
Ayah 31
yang tidak melindungi dan tidak pula menolak nyala api neraka".
لَّا ظَلِيلٍ وَلَا يُغْنِي مِنَ اللَّهَبِ
Ayah 32
Sesungguhnya neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana.
إِنَّهَا تَرْمِي بِشَرَرٍ كَالْقَصْرِ
Ayah 33
Seolah-olah ia iringan unta yang kuning.
كَأَنَّهُ جِمَالَتٌ صُفْرٌ
Ayah 34
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Ayah 35
Ini adalah hari, yang mereka tidak dapat berbicara (pada hari itu),
هَـٰذَا يَوْمُ لَا يَنطِقُونَ
Ayah 36
dan tidak diizinkan kepada mereka minta uzur sehingga mereka (dapat) minta uzur.
وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُونَ
Ayah 37
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Ayah 38
Ini adalah hari keputusan; (pada hari ini) Kami mengumpulkan kamu dan orang-orang terdahulu.
هَـٰذَا يَوْمُ الْفَصْلِ ۖ جَمَعْنَاكُمْ وَالْأَوَّلِينَ
Ayah 39
Jika kamu mempunyai tipu daya, maka lakukanlah tipu dayamu itu terhadap-Ku.
فَإِن كَانَ لَكُمْ كَيْدٌ فَكِيدُونِ
Ayah 40
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Ayah 41
Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam naungan (yang teduh) dan (di sekitar) mata-mata air.
إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي ظِلَالٍ وَعُيُونٍ
Ayah 42
Dan (mendapat) buah-buahan dari (macam-macam) yang mereka ingini.
وَفَوَاكِهَ مِمَّا يَشْتَهُونَ
Ayah 43
(Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah kamu dengan enak karena apa yang telah kamu kerjakan".
كُلُوا وَاشْرَبُوا هَنِيئًا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
Ayah 44
Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.
إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Ayah 45
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Ayah 46
(Dikatakan kepada orang-orang kafir): "Makanlah dan bersenang-senanglah kamu (di dunia dalam waktu) yang pendek; sesungguhnya kamu adalah orang-orang yang berdosa".
كُلُوا وَتَمَتَّعُوا قَلِيلًا إِنَّكُم مُّجْرِمُونَ
Ayah 47
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Ayah 48
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Rukuklah, niscaya mereka tidak mau ruku'.
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ارْكَعُوا لَا يَرْكَعُونَ
Ayah 49
Kecelakaan yang besarlah pada hari itu bagi orang-orang yang mendustakan.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِّلْمُكَذِّبِينَ
Ayah 50
Maka kepada perkataan apakah selain Al Quran ini mereka akan beriman?
فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ

Quran

is the holy scripture of Islam. Muslims believe that it is the literal word of Allah (سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى‎), revealed to the Prophet Muhammad (صلى الله عليه وسلم) over a period of 23 years. The Quran is composed of 114 Suras (chapters) and contains 6,236 Ayat (verses). Muslim beliefs and practices are based on the Quran and the Sunnah (the teachings and example of Muhammad (صلى الله عليه وسلم)).

Meccan Surahs

The Meccan Surahs are the earliest revelations that were sent down to the Prophet Muhammad (صلى الله عليه وسلم). They were revealed in Mecca, hence their name. These revelations form the foundation of the Islamic faith and contain guidance for Muslims on how to live their lives. The Meccan Surahs are also notable for their poetic beauty and lyrical prose.

Medinan Surahs

The Medinan Surahs of the noble Quran are the latest 24 Surahs that, according to Islamic tradition, were revealed at Medina after Prophet Muhammad's (صلى الله عليه وسلم) hijra from Mecca. These Surahs were revealed by Allah (سبحانه و تعالى) when the Muslim community was larger and more developed, as opposed to their minority position in Mecca.

Receive regular updates

* indicates required